A.
Pendahuluan
Pada abad 21 kesiapan pemerintah dalam menghadapi era
globalisasi perlu didukung oleh para pelaku bisnis dan akademisi. Untuk
mengantisipasi perdagangan bebas di tingkat dunia, para pemimpin negara ASEAN memutuskan
didirikannya AFTA yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing regional
karena produksi diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui eliminasi
tarif/bea maupun menghilangkan hambatan tarif.
Globalisasi
dan SDM
Implikasi globalisasi pada manajemen SDM tampaknya masih
kurang diperhatikan secara proporsional karena keefektifannya kurang memiliki
keterkaitan langsung dengan strategi bisnis. Untuk memenangkan persaingan di
pasar global, perusahaan harus berupaya dalam layanan yang luar biasa pada
pelanggan, mengembangkan kemampuan baru, produk baru yang inovatif, komitmen
karyawan, pengelolaan perusahaan melalui kerja sama kelompok.
Strategi
Sumber Daya Manusia
Strategi SDM berkaitan antara lain dengan pembentukan
suatu budaya perusahaan yang tepat, perencanaan SDM, mengaudit SDM baik dari
segi kuantitatif maupun kualitatif, serta mencakup pula aktivitas SDM seperti
pengadaan SDM (dari rekrutmen sampai pada seleksi), orientasi, pemeliharaan,
pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian SDM.Perusahaan harus memilih strategi
bisnis yang tepat. Yang terpenting dalam meraih keuntungan kompetitif adalah melalui pengelolaan SDM
secara efektif.
Pendidikan berperan besar dalam
meningkatkan mutu SDM maka perlu ditingkatkanlah mutu pendidikan secara
kuantitas maupun kualitas. Ditingkat mikro perusahaan perlu berperan aktif
untuk ikut serta meningkatkan mutu SDM yang lebih baik. Perlu dirancang
suatu alat ukur untuk mengetahui mutu dan kualitas SDM, potensi SDM serta
keterkaitan strategi SDM dalam perusahaan. Untuk mengevaluasi SDM perlu
dipertimbangkan empat faktor sebagai berikut:
1)
Tingkat strategi antara lain misi,
visi, dan sasaran organisasi
2)
Faktor internal SDM
3)
Faktor-faktor eksternal
4)
Faktor organisasional
Pertimbangan Konseptual dalam memilih Strategi SDM
Karakteristik
bisnis abad 21 yang seolah-olah dunia tanpa batas akan ditandai dengan
perdagangan dunia yang kompetitif. Pradigma organisasi membahas pentingnya
peranan pembelajaran dalam menunjang keberhasilan perusahaan melalui SDM yang
mengimplementasikan paradigma tersebut. Pembelajaran dalam organisasi membahas
lima komponen dasar sebagai berikut:
1.
Personal mastery
2.
Mental models
3.
Shared vision
4.
Team learning
5.
Systemthinkin
Sonnenfeld dan Peiperl mengembangkan suatu model
tipologi perusahaan dan mengimplikasikannya pada strategi SDM sebagi berikut:
a)
Fortress
Perusahaan menekankan pada kelangsungan hidup. Keamanan
terhadap pekerjaan kurang bahkan tidak diijinkan.
b)
Academy
Perusahaan menekankan pada spesialisasi jabatan. Strategi
SDM yang dijalankan adalah pengembangan SDM.
c)
Club
Menekankan loyalitas, komitmen, senioritas, dan pengalaman.
Para club dan para manajernya cenderung generalist.
d)
Baseball-Team
Perusahaan menekankan pada inovasi. Penilaian prestasi lebih
berorientasi pada hasil. Pengembangannya berupa pelatihan tidak terlalu banyak
dilakukan.
Aktivitas SDM Dalam Menghadapi
Bisnis Global
Dengan mengacu pada karakteristik bisnis dimasa depan,
serta memperhatikan masalah SDM yang dihadapi oleh perusahaan, maka perlu
dirumuskan dan diimplementasikan strategi SDM yang tepat, yaitu:
1.
Prediksi SDM
2.
Rekrutmen dan peseleksian
3.
Orientasi
4.
Pelatihan
5.
Pemeliharaan
6.
Penilaian prestasi
7.
Penanaman nilai
8.
Memperhatikan faktor-faktor eksternal
9.
Jalur karier karyawan yang perlu
direncanakan
10.
Struktur organisasi yang seharusnya,
cenderung ramping, fleksibel, dll.
B. TEORI
Teori yang
bersangkutan pada permasalahan abstrak ini meliputi teori pada bab I yang membahas
perubahan lingkungan manajemen SDM dan mengukur konstribusi SDM.
Perubahan Lingkungan Manajemen SDM
Saat ini,
globalisasi di bidang ekonomi dan beberapa tren lainnya merupakan pemicu
perubahaan bagi perusahaan dalam mengorganisasikannya, mengelola, dan
memanfaatkan departemen personalia/SDM mereka.
a) Lingkungan yang Berubah
Globalisasi mengacu pada perusahaan untuk memperluas,
kepemilikan, penjualan, dan manufaktur mereka ke pasar baru di luar negeri.
b) Kemajuan Teknologis
Banyak pula perusahaan kelas dunia yang meningkat di
karenakan teknologi yang dimilikinya. Banyak contoh perusahaan yang melakukan
hal tersebut, sehingga saat ini SDM dituntut untuk menghadapi tantangan dengan
menerapkan teknologi dengan segera.
c) Mengekspor Pekerjaan
Tekanan persaingan dan pencarian efesien yang lebih baik
juga mendesak para pemilik perusahaan untuk mengekspor pekerjaan keluar negeri.
d) Sifat Pekerjaan
Dengan persaingan global, lebih banyak pekerjaan manufaktur
berpindah ke negara lain dengan upah tenaga kerja yang murah da itu kini
menjadi tren di beberapa perusahaan.
e) Demografis Tenaga Kerja
Pada saat yang sama demografis juga akan berubah. Salah
satunya para pekerja yang semakin tua, sehingga perusahaan mengalami kekurangan
tenaga professional yang berat dan membutuhkan SDM yang baru.
Mengukur Konstribusi SDM
Tugas - tugas
dan prioritas SDM berkembang dari waktu ke waktu dikarenakan mereka harus
menyesuaikan dalam mengarahkan strategi perusahaan. Beberapa cara dalam
mengukur standar kontribusi SDM:
1) Penekanan pada prestasi
2) Standar Pengukuran
3) Kartu nilai SDM
4) Sistem Tenaga Kerja
C. Kesimpulan
Dimulainya
perdagangan bebas saat ini, pemerintah dan pelaku bisnis harus siap dan
menghadapinya dengan mempersiapkan strategi bisnis, Profesionalisme manajemen, sistem
informasi, budaya, strategi fungsional harus berjalan secara bersamaan untuk
mencapai sebuah tujuan perusahaan.
D. Pendapat
Di era
globalisasi ini, pemerintah harus lebih seksama bertindak untuk menghadapinya.
Bukan pemerintah saja, tetapi pelaku bisnis juga lebih kreatif mengelola
perusahaannya agar mampu bersaing dalam pasar bebas Asia.