Jumat, 08 Maret 2013

STRATEGI SDM DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI



A. Pendahuluan
            Pada abad 21 kesiapan pemerintah dalam menghadapi era globalisasi perlu didukung oleh para pelaku bisnis dan akademisi. Untuk mengantisipasi perdagangan bebas di tingkat dunia, para pemimpin negara ASEAN memutuskan didirikannya AFTA yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing regional karena produksi diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui eliminasi tarif/bea maupun menghilangkan hambatan tarif.
Globalisasi dan SDM
            Implikasi globalisasi pada manajemen SDM tampaknya masih kurang diperhatikan secara proporsional karena keefektifannya kurang memiliki keterkaitan langsung dengan strategi bisnis. Untuk memenangkan persaingan di pasar global, perusahaan harus berupaya dalam layanan yang luar biasa pada pelanggan, mengembangkan kemampuan baru, produk baru yang inovatif, komitmen karyawan, pengelolaan perusahaan melalui kerja sama kelompok.
Strategi Sumber Daya Manusia
            Strategi SDM berkaitan antara lain dengan pembentukan suatu budaya perusahaan yang tepat, perencanaan SDM, mengaudit SDM baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif, serta mencakup pula aktivitas SDM seperti pengadaan SDM (dari rekrutmen sampai pada seleksi), orientasi, pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian SDM.Perusahaan harus memilih strategi bisnis yang tepat. Yang terpenting dalam meraih keuntungan  kompetitif adalah melalui pengelolaan SDM secara efektif.
            Pendidikan berperan besar dalam meningkatkan mutu SDM maka perlu ditingkatkanlah mutu pendidikan secara kuantitas maupun kualitas. Ditingkat mikro perusahaan perlu berperan aktif untuk ikut serta  meningkatkan mutu SDM yang lebih baik. Perlu dirancang suatu alat ukur untuk mengetahui mutu dan kualitas SDM, potensi SDM serta keterkaitan strategi SDM dalam perusahaan. Untuk mengevaluasi SDM perlu dipertimbangkan empat faktor sebagai berikut:
1)            Tingkat strategi antara lain misi, visi, dan sasaran organisasi
2)            Faktor internal SDM
3)            Faktor-faktor eksternal
4)            Faktor organisasional
Pertimbangan Konseptual dalam memilih Strategi SDM
            Karakteristik bisnis abad 21 yang seolah-olah dunia tanpa batas akan ditandai dengan perdagangan dunia yang kompetitif. Pradigma organisasi membahas pentingnya peranan pembelajaran dalam menunjang keberhasilan perusahaan melalui SDM yang mengimplementasikan paradigma tersebut. Pembelajaran dalam organisasi membahas lima komponen dasar sebagai berikut:
1.            Personal mastery
2.            Mental models
3.            Shared vision
4.            Team learning
5.            Systemthinkin
        Sonnenfeld dan Peiperl mengembangkan suatu model tipologi perusahaan dan mengimplikasikannya pada strategi SDM sebagi berikut:
a)     Fortress
Perusahaan menekankan pada kelangsungan hidup. Keamanan terhadap pekerjaan kurang bahkan tidak diijinkan.
b)     Academy
Perusahaan menekankan pada spesialisasi jabatan. Strategi SDM yang dijalankan adalah pengembangan SDM.
c)     Club
Menekankan loyalitas, komitmen, senioritas, dan pengalaman. Para club dan para manajernya cenderung generalist.
d)     Baseball-Team
Perusahaan menekankan pada inovasi. Penilaian prestasi lebih berorientasi pada hasil. Pengembangannya berupa pelatihan tidak terlalu banyak dilakukan.
Aktivitas SDM Dalam Menghadapi Bisnis Global
            Dengan mengacu pada karakteristik bisnis dimasa depan, serta memperhatikan masalah SDM yang dihadapi oleh perusahaan, maka perlu dirumuskan dan diimplementasikan strategi SDM yang tepat, yaitu:
1.    Prediksi SDM
2.    Rekrutmen dan peseleksian
3.    Orientasi
4.    Pelatihan
5.    Pemeliharaan
6.    Penilaian prestasi
7.    Penanaman nilai
8.    Memperhatikan faktor-faktor eksternal
9.    Jalur karier karyawan yang perlu direncanakan
10.  Struktur organisasi yang seharusnya, cenderung ramping, fleksibel, dll.
B. TEORI
            Teori yang bersangkutan pada permasalahan abstrak ini meliputi teori pada bab I yang membahas perubahan lingkungan manajemen SDM dan mengukur konstribusi SDM.
Perubahan Lingkungan Manajemen SDM
            Saat ini, globalisasi di bidang ekonomi dan beberapa tren lainnya merupakan pemicu perubahaan bagi perusahaan dalam mengorganisasikannya, mengelola, dan memanfaatkan departemen personalia/SDM mereka.
a)     Lingkungan yang Berubah
Globalisasi mengacu pada perusahaan untuk memperluas, kepemilikan, penjualan, dan manufaktur mereka ke pasar baru di luar negeri.
b)     Kemajuan Teknologis
Banyak pula perusahaan kelas dunia yang meningkat di karenakan teknologi yang dimilikinya. Banyak contoh perusahaan yang melakukan hal tersebut, sehingga saat ini SDM dituntut untuk menghadapi tantangan dengan menerapkan teknologi dengan segera.
c)     Mengekspor Pekerjaan
Tekanan persaingan dan pencarian efesien yang lebih baik juga mendesak para pemilik perusahaan untuk mengekspor pekerjaan keluar negeri.
d)     Sifat Pekerjaan
Dengan persaingan global, lebih banyak pekerjaan manufaktur berpindah ke negara lain dengan upah tenaga kerja yang murah da itu kini menjadi tren di beberapa perusahaan.
e)     Demografis Tenaga Kerja
Pada saat yang sama demografis juga akan berubah. Salah satunya para pekerja yang semakin tua, sehingga perusahaan mengalami kekurangan tenaga professional yang berat dan membutuhkan SDM yang baru.
Mengukur Konstribusi SDM
            Tugas - tugas dan prioritas SDM berkembang dari waktu ke waktu dikarenakan mereka harus menyesuaikan dalam mengarahkan strategi perusahaan. Beberapa cara dalam mengukur standar kontribusi SDM: 
1)     Penekanan pada prestasi
2)     Standar Pengukuran
3)     Kartu nilai SDM
4)     Sistem Tenaga Kerja
C. Kesimpulan
            Dimulainya perdagangan bebas saat ini, pemerintah dan pelaku bisnis harus siap dan menghadapinya dengan mempersiapkan strategi bisnis, Profesionalisme manajemen, sistem informasi, budaya, strategi fungsional harus berjalan secara bersamaan untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan.
D. Pendapat
            Di era globalisasi ini, pemerintah harus lebih seksama bertindak untuk menghadapinya. Bukan pemerintah saja, tetapi pelaku bisnis juga lebih kreatif mengelola perusahaannya agar mampu bersaing dalam pasar bebas Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar